Dibawah Video Roh Vina yg di ajak berinteraksi melalui tubuh teman nya, dengar Kan video nya bikin merinding..
Pelaku Begal Dan Pembunuhan Sepasang Kekasih Diancam Ditembak
medan 1 Pelaku Begal Dan Pembunuhan Sepasang Kekasih Diancam Ditembak
Masyarakat kembali di resahkan oleh anggota dari geng motor daerah tersebut. Dan yang baru ini, sepasang kekasih yang menjadi korban dari para geng motor Cirebon ini. Bahkan, korban perempuan sebelum dibunuh dia diperkosa dan mayatnya dibuang di flyover.
Mendengar hal ini, Wali Kota Cirebon, Nasrudin Azis yang geram akan hal yang dilakukan anggota geng motor Cirebon tersebut, dia beberapa kali menegaskan bahwa anggota tersebut harus di tindak tegasi, termasuk melakukan tindakan tembakan bagi anggota geng tersebut yang anarkis,
“Saya gemas lihatnya. Kalau bisa geng motor harus ditembak ditempat biar jera. Saya sepakat, geng motor anarkis, dor ditempat,” kata Azis.
Beberapa anggota geng motor Cirebon yang sudah ditangkap ada 8 orang, mereka sekarang mendekam di Mapolda Jabar setelah penanganan kasus yang melibatkan berandalan motor tersebut. Dan diambil alih oleh Polda Jabar.
Pelaku dari anggota geng motor Cirebon tersebut adalah Jaya, Supriyanto, Eka Sandi, Hadi Saputra, Eko Ramadani, Sudirman, Saka dan Rifaldo Wardhana. Mereka semua merupakan warga Cirebon, yang sekarang mendekam di penjara.
Geng Motor Pelaku Begal Dan Pembunuhan Sepasang Kekasih Diancam Ditembak“Kini kita ambil alih, dan ditangani Direskrim melalui Subdit Jatanras. Meski ditangani Polda kami tetap berkoordinasi dengan Polres Cirebon Kota,” ungkap Yusri di Bandung, Selasa (6/9/16).
Sementara anggota Komisi C DPRD Cirebon, Jafrudin, yang mengungkapkan meski setuju dengan geng motor Cirebon harus di tembak di tempat. Akan tetapi tindakan represif tersebut tak akan membuat mereka jera.
Hal tersebut dapat dilihat dari terus berulangnya kasus tersebut, dengan waktu dan tempat yang berbeda untuk para anggota geng motor Cirebon melakukan aksinya. Dan jika mereka semakin dilawan maka mereka akan semakin liar. Dan seharusnya mengetahui kulturnya terlebih dahulu.
“Geng motor itu semakin dilawan semakin liar. Sekarang perilaku mereka sudah semakin liar. Jadi, tindakan represif saja tidak cukup. Kita harus tahu dulu kultur mereka, siapa yang memberi pengaruh, lalu perintahkan yang memberi pengaruh tersebut untuk diam. Kalau ketuanya diam, ya anak buahnya pasti ikut diam,” ungkap Jafarudin
Sumber : https://www.facebook.com/lea.johan.5/posts/237411880011959
