Ia sudah mulai terjun dalam industri film Indonesia sejak tahun 1950-an |
Suzanna Martha Frederika van Osch lahir di Bogor pada tanggal 13 Oktober 1942. Ia merupakan seorang aktris papan atas Indonesia yang tidak pernah lekang di makan zaman hingga kini. Ia sudah mulai terjun dalam industri film Indonesia sejak tahun 1950-an. Mulai dari film panas hingga film horor pernah ia bintangi. Hingga kemudian beliau diberi gelar “Ratu Horor Indonesia” karena kepiawaian beliau dalam berakting di setiap film horornya. Ternyata di balik aura magisnya, Suzanna masih menyimpan banyak fakta unik yang mungkin belum pernah diketahui banyak orang.
1. Karirnya bermula dari film drama
Siapa sangka ternyata wanita yang mendapatkan julukan Ratu Horor Indonesia ini di awal karirnya malah memainkan film dengan genre drama. Film pertamanya adalah Asrama Dara yang merupakan sebuah drama musikal dan diproduksi pada tahun 1958. Selanjutnya ia beradu akting dalam film drama lainnya seperti Bertamasya, Antara Timur dan Barat, dan Tuan Tahan Kedawung yang merupakan film produksi tahun 1970. Suzanna baru merambah dunia horor di tahun 1971 saat membintangi film Beranak Dalam Kubur. Namun pada tahun 1980-an lah Suzanna mulai konsisten membintangi film horor hingga mendapatkan julukan Ratu Horor Indonesia.
2. Bakatnya ditemukan oleh Usmar Ismail selaku Bapak Perfilman Nasional
Usmar Ismail di tahun 1956 membuat film Tiga Dara yang sukses mendapatkan pujian dari para penontonnya. Untuk mengulang kesuksesan tersebut, Usmar Ismail membuat film Asrama Dara yang dibuat di tahun 1958. Nah, di film inilah Suzanna mulai menunjukkan bakat aktingnya. Bahkan Suzanna djuluki sebagai “The Next Indriati Iskak” oleh Usmar Ismail karena memiliki wajah bule yang cantik.
3. Masuk Nominasi Pemeran Utama Wanita Terbaik FFI
Total sebanyak dua kali Suzanna masuk Nominasi Pemeran Utama Wanita Terbaik. Pertama adalah saat ia berperan sebagai seorang janda anak satu yang bernama Maria di film Pulau Cinta pada tahun 1978. Kemudian nominasi yang kedua kalinya datang yaitu pada saat Suzanna berperan dalam film Ratu Ilmu Hitam di tahun 1981. Hal ini membuktikan bahwa kecenderungan Suzanna dalam film bertema seks dan mistis bukan berarti bakat aktingnya standar saja. Ia melakukan akting dalam setiap filmnya secara total.
4. Pernah mencoba peruntungan di dunia tarik suara
1. Karirnya bermula dari film drama
Siapa sangka ternyata wanita yang mendapatkan julukan Ratu Horor Indonesia ini di awal karirnya malah memainkan film dengan genre drama. Film pertamanya adalah Asrama Dara yang merupakan sebuah drama musikal dan diproduksi pada tahun 1958. Selanjutnya ia beradu akting dalam film drama lainnya seperti Bertamasya, Antara Timur dan Barat, dan Tuan Tahan Kedawung yang merupakan film produksi tahun 1970. Suzanna baru merambah dunia horor di tahun 1971 saat membintangi film Beranak Dalam Kubur. Namun pada tahun 1980-an lah Suzanna mulai konsisten membintangi film horor hingga mendapatkan julukan Ratu Horor Indonesia.
2. Bakatnya ditemukan oleh Usmar Ismail selaku Bapak Perfilman Nasional
Usmar Ismail di tahun 1956 membuat film Tiga Dara yang sukses mendapatkan pujian dari para penontonnya. Untuk mengulang kesuksesan tersebut, Usmar Ismail membuat film Asrama Dara yang dibuat di tahun 1958. Nah, di film inilah Suzanna mulai menunjukkan bakat aktingnya. Bahkan Suzanna djuluki sebagai “The Next Indriati Iskak” oleh Usmar Ismail karena memiliki wajah bule yang cantik.
3. Masuk Nominasi Pemeran Utama Wanita Terbaik FFI
Total sebanyak dua kali Suzanna masuk Nominasi Pemeran Utama Wanita Terbaik. Pertama adalah saat ia berperan sebagai seorang janda anak satu yang bernama Maria di film Pulau Cinta pada tahun 1978. Kemudian nominasi yang kedua kalinya datang yaitu pada saat Suzanna berperan dalam film Ratu Ilmu Hitam di tahun 1981. Hal ini membuktikan bahwa kecenderungan Suzanna dalam film bertema seks dan mistis bukan berarti bakat aktingnya standar saja. Ia melakukan akting dalam setiap filmnya secara total.
4. Pernah mencoba peruntungan di dunia tarik suara
Bakat keartisan Suzanna ternyata tidak hanya ada pada dunia akting. Ia pernah menjajal dunia tarik suara. Berkolaborasi dengan suami pertamanya, Dicky Suprapto, mereka pernah berpartisipasi dalam album kompilasi artis pop. Di album ini juga terdapat penyanyi kenamaan lainnya seperti Ernie Djohan dan Tanty Josepha.
5. Bunga Melati sebagai kunci kecantikan Suzanna
Demi menjaga kecantikannya, konon katanya Suzanna sering mengonsumsi bunga. Bunga tersebut adalah bunga melati yang memang identik dengan bau kedatangan makhluk halus. Ada yang berpendapat bahwa kebiasaan ini menyangkut pekerjaannya sebagai Ratu Film Horror. Namun sebenarnya bunga melati memang memiliki banyak manfaat. Seperti rebusan air melati bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit demam dan sesak nafas. Masker bunga melati juga bisa membuat kulit lebih lembab dan bercahaya.
6. Pernah beberapa kali bermain film panas
Seperti bintang film yang lainnya, Suzanna juga beberapa kali ditantang untuk beradegan panas di suatu film. Bukan hanya satu, contohnya seperti film Bernafas Dalam Lumpur di tahun 1970, Bumi Makin Panas di tahun 1973, Sundel Bolong di tahun 1983, dan lainnya. Memang sih di dekade 70-an dan 80-an film panas sedang menjadi tren. Otomatis tiap aktris, tidak terkecuali Suzanna harus mau mengikuti kemauan pasar agar tetap eksis.
7. Berhenti dari dunia film dan pindah ke Magelang
Di tahun 1990-an kondisi dunia perfilman di Indonesia berada di ujung tanduk. Di era ini kebanyakan beredar film yang hanya menjual seks. Di masa ini pula Suzanna memilih mundur dari dunia film. Setelah selesai membintangi film Ajian Laut Ratu Kidul pada tahun 1991, ia mudik ke kampung halamannya di Magelang bersama keluarga.
Saat pindah ke Magelang bersama keluarga dan suami keduanya yang juga aktor, yaitu Clift Sangra, Suzanna tentu tidak hanya berdiam diri. Ia memilih untuk jadi warga biasa dan membaur dengan masyarakat. Di Magelang ia memilih untuk bercocok tanam. Ia pernah menanam bawang dan tembakau. Petani kecil-kecilan menurutnya.
Nah itulah tadi 7 fakta tentang Suzanna yang mungkin belum semua orang tau. Di balik sisi magisnya ternyata Suzanna juga lebih mendambakan kehidupan yang nyaman dan jauh dari hingar bingar. Kini Suzanna hanya ada di dalam kenangan setiap penontonnya. Kesan mistis tidak akan bisa dilupakan begitu saja dari dirinya.